Mengetahui Mobil Otonom, Inilah Kelebihan dan Kekurangannya

0

Mengetahui Mobil Otonom, Inilah Kelebihan dan Kekurangannya – Bayangkan Anda masuk ke mobil, lalu mengetik atau malahan cukup dengan mengatakan perihal tujuan ke interface kendaraan Anda. Lalu mobil akan bergerak sendiri dan memandu Anda ke tujuan sambil membaca buku, bermain media sosial, atau tidur siang.

Memang terdengar seperti adegan pada film-film fiksi ilmiah. Tetapi, evolusi kendaraan yang berkembang cepat selama dekade terakhir telah membuat hal hal yang demikian menjadi kongkret. Teknologi mobil otonom ini akan merubah pengalaman orang-orang saat berkendara dari titik A ke titik B.

Mobil otonom ialah kendaraan yang kapabel menikmati lingkungannya dan beroperasi tanpa keterlibatan manusia. Kita sebagai penumpang tidak di wajibkan untuk memegang kendaraan tiap-tiap saat, kita juga tidak di wajibkan berada di dalam kendaraan sama sekali. Mobil otonom bisa pergi ke mana malahan dan melakukan semua yang dilakukan oleh pengemudi manusia yang berpengalaman. Dalam artikel berikut, kami akan menerangkan lebih lanjut perihal teknologi mobil otonom.

Metode Kerja Mobil Otonom

Di beritakan dari beberapa sumber, mobil otonom mengandalkan sensor, aktuator, algoritme rumit, cara pembelajaran mesin, dan prosesor yang kuat untuk melakukan perangkat lunak.

Mobil otonom membuat dan menjaga peta lingkungan mereka menurut berbagai sensor yang terletak di berbagai bagian kendaraan. Sensor radar memantau posisi kendaraan terdekat. Kamera video mendeteksi lampu lalu lintas, membaca rambu jalan, melacak kendaraan lain, dan mencari pejalan kaki.

Sensor lidar (deteksi dan jangkauan cahaya) memantulkan pulsa cahaya dari sekeliling mobil untuk menilai jarak, mendeteksi tepi jalan, dan mengidentifikasi marka jalur. Sensor ultrasonik di roda mendeteksi trotoar dan kendaraan lain saat parkir.

Perangkat lunak canggih kemudian memproses semua input sensorik ini, merencanakan jalur, dan mengirimkan instruksi ke aktuator mobil, yang memegang akselerasi, pengereman, dan kemudi. Tata hard-code, algoritma penghindaran rintangan, pemodelan prediktif, dan pengenalan objek membantu perangkat lunak mencontoh undang-undang lalu lintas dan menavigasi rintangan.

6 Level Mobil Otonom

Level 0 (No Driving Automation)

Beberapa besar kendaraan di jalan saat ini ialah Level 0: ialah di kontrol secara manual. Manusia melakukan “tugas mengemudi yang dinamis”, padahal mungkin ada cara untuk membantu pengemudi.

Tingkat 1 (Driver Assistance)

Ini ialah tingkat otomatisasi terendah. Mobil otonom ini mempunyai cara otomatis tunggal sebagai bantuan untuk si pengemudi, seperti kemudi atau akselerasi (kontrol jelajah). Kontrol jelajah adaptif, di mana kendaraan bisa menjaga jarak aman di belakang mobil selanjutnya, memenuhi persyaratan sebagai Level 1 sebab pengemudi manusia memantau aspek mengemudi lainnya seperti kemudi dan pengereman.

Level 2 (Partial Driving Automation)

Ini berarti cara bantuan pengemudi tingkat lanjut atau ADAS (Advanced Driver Assistance Systems). Metode bisa memegang kemudi dan akselerasi/perlambatan. Di sini otomatisasi tidak bisa mengemudi sendiri sebab manusia duduk di bangku pengemudi dan bisa memegang mobil otonom kapan saja. Level Tesla Autopilot dan Cadillac (General Motors) Super Cruise keduanya memenuhi persyaratan sebagai Level 2.

Level 3 (Conditional Driving Automation)

Metode Level 3 mempunyai kemampuan “mendeteksi lingkungan” dan bisa membuat keputusan yang ideal untuk diri mereka sendiri, seperti berakselerasi melalui kendaraan yang bergerak lambat. Level, kendaraan masih memerlukan penggantian manusia. Pengemudi semestinya tetap waspada dan siap mengambil kendali sekiranya cara tidak bisa melakukan tugas.

Level 4 (High Driving Automation)

Perbedaan utama antara otomatisasi Level 3 dan Level 4 ialah kendaraan Level 4 bisa melakukan intervensi sekiranya terjadi kekeliruan atau terjadi kegagalan cara. Dalam pengertian ini, mobil-mobil ini tidak memerlukan interaksi manusia di beberapa besar keadaan. Tetapi, manusia masih mempunyai pilihan untuk terlibat secara manual.

Metode Level 4 bisa beroperasi dalam mode mengemudi sendiri. Mobil hingga undang-undang dan infrastruktur berkembang, mereka hanya bisa melakukannya dalam area terbatas (umumnya lingkungan perkotaan di mana kecepatan tertinggi menempuh rata-rata 30mph). Ini di ketahui sebagai geofencing.

Level 5 (Full Driving Automation)

Metode Level 5 tidak memerlukan keterlibatan manusia, dan “tugas mengemudi dinamis” dihilangkan. Mobil otonom level 5 malahan tidak mempunyai roda kemudi atau pedal akselerasi/rem. Mereka akan bebas dari geofencing, bisa pergi ke mana saja dan melakukan apa saja yang bisa di lakukan oleh pengemudi manusia yang berpengalaman.

Baca Juga : Teknologi Akan Tiba Yang Akan Mengganti Style Hidup

Kelebihan dan Kekurangan

Berikut ini ialah beberapa kelebihan dan kekurangan dari mobil otonom:

Kelebihan Mobil Otonom

Mengurangi Tingkat Kecelakaan

Beberapa besar kecelakaan kendaraan di sebabkan oleh kekeliruan manusia. Di kutip dari negrettilaw.com, di perkirakan kendaraan yang sepenuhnya otomatis bisa mengurangi kecelakaan kendaraan hingga 90%. Satu hal yang pasti perihal pengevaluasian mobil otonom: semestinya memperhitungkan bagaimana kendaraan self-driving bisa mengekang kecelakaan yang di sebabkan oleh kelelahan pengemudi, hilangnya fokus dan gangguan mengemudi, dan gangguan berkaitan alkohol.

Perjalanan Lebih Efisien

Metode yang sepenuhnya otomatis bisa berkomunikasi satu sama lain melalui jaringan komputer. Komunikasi ini memungkinkan analisis waktu kongkret yang bisa membantu mempertimbangkan rute perjalanan terbaik, serta menghitung kecepatan dan jarak yang pantas antara kendaraan selama kemacetan di jam sibuk.

Arus Lalu Lintas Menurun

Sudah mobil otonom berkomunikasi secara real time, jarak perjalanan antar kendaraan bisa di tingkatkan. Sulit ini pada akibatnya bisa membantu mengurangi masalah lalu lintas lazim.

Profesi Lebih Beberapa untuk Lansia dan Disabilitas

Metode swakemudi bisa menjadi pilihan yang lebih aman dan lebih gampang di akses bagi penyandang disabilitas dan orang tua. Sebuah studi tahun 2017 oleh Ruderman Family Foundation memperhatikan, “Mengurangi hambatan berkaitan transportasi bagi individu penyandang disabilitas akan meningkatkan peluang kerja baru bagi sekitar 2 juta individu penyandang disabilitas, dan menghemat USD19 miliar per tahun dalam pengeluaran perawatan kesehatan dari komitmen medis yang terlewat.

Dalam konteks antisipasi pengaruh yang lebih luas: mobil otonom menghemat USD1,3 triliun dari peningkatan produktivitas, tarif bahan bakar, pencegahan kecelakaan, di antara sumber-sumber lainnya.”

Kekurangan Mobil Otonom

Saat Adopsi secara Luas

Seandainya di sebutkan bahwa salah satu kelebihan yang tercantum di atas, satu-satunya cara cara mobil otonom sepenuhnya bisa berprofesi ialah sekiranya semua kendaraan bisa mengemudi sendiri. Sulit yang ada pada konsep ini ialah bahwa hal itu pada dasarnya akan melucuti orang dari kemampuan mandiri mereka untuk mengemudi.

Kehilangan Pekerti Besar-besaran di Sektor Ekonomi Tertentu

Beberapa besar penduduk bergantung sepenuhnya pada industri otomotif untuk mata pencaharian mereka. Banyak dari mereka yang berprofesi di truk, angkutan lazim, dan layanan pengiriman bisa semakin terpinggirkan di masa depan pengaruh mobil otonom. Teladan Goldman Sachs memperkirakan bahwa otomatisasi akan mengurangi 300.000 profesi berkaitan transportasi tiap-tiap tahun, peluang kerja baru akan tercipta dengan cara lain.

Hacker dan Ancaman Keamanan Siber

Sulit keamanan ialah masalah yang benar-benar kongkret dari kendaraan self-driving. kendaraan mengandalkan komputer untuk berfungsi, teknologi ini juga rentan kepada ancaman dunia maya. kendaraan sepenuhnya di lakukan oleh cara, karenanya semakin tinggi peluang orang lain untuk terhubung dengan kendaraan.

Budi pekerti bergantung pada gagasan bahwa kecerdasan buatan dalam kendaraan self-driving tidak mempunyai kemampuan untuk membuat pengevaluasian antara beberapa hasil yang menguntungkan – atau memilih pilihan yang “paling tidak buruk”.

klasik ialah mobil otonom yang memilih untuk keluar dari jalan, mungkin bisa berbahaya pengemudi di dalam, dalam upaya untuk menghindari bis sekolah yang penuh dengan si kecil-si kecil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *