Mengenal Gaya Hidup Nomaden yang Suka Berpindah-pindah

0
Gaya Hidup Nomaden

Mengenal Gaya Hidup Nomaden yang Suka Berpindah-pindah – Nomaden berarti pengembara. Gaya hidup nomaden atau sering disebut sebagai “gaya hidup berpindah” makin tenar di kalangan masyarakat waktu ini.

Apa itu nomaden? Secara umum, nomaden adalah group masyarakat yang hidup secara berpindah-pindah berasal dari satu area ke area lain di dalam mencari sumber daya yang mampu menopang keperluan hidup mereka.

Gaya hidup ini menawarkan kebebasan dan fleksibilitas yang susah ditemukan terhadap kehidupan konvensional.

Banyak orang yang memilih untuk jadi nomaden dan menempuh type hidup ini sebab ingin mencari pengalaman baru, menjauhkan rutinitas, atau bahkan mencari jati diri. Namun, untuk menjalankan type hidup nomaden, dibutuhkan kesiapan untuk hidup bersama dengan minimnya fasilitas, dan tetap melindungi koneksi bersama dengan masyarakat di sekitar mereka.

Apa Arti dan Definisi Nomaden?

Nomaden adalah suatu type hidup yang melibatkan perpindahan secara tertib di dalam mencari sumber daya atau area untuk mempertahankan hidup. Kata “nomaden” berasal berasal dari bahasa Yunani kuno “nomas” yang berarti pasturage atau area merumput. Tapi ada yang harus digaris bawahi bahwasanya type hidup nomaden ini tidak serupa bersama dengan migrasi.

Jika migrasi adalah seseorang atau group orang yang jalankan perjalanan ke area yang baru punya tujuan untuk menetap di area baru tersebut. Sedangkan untuk type hidup nomaden mempunyai arti hidup bersama dengan cara berpindah-pindah menuju area yang mereka anggap memiliki sumber daya alam yang mereka butuhkan.

Dalam type hidup nomaden, orang-orang akan meninggalkan area mereka tinggali, kecuali sumber daya yang mereka butuhkan untuk memenuhi keperluan mereka udah habis.

Gaya hidup nomaden merupakan salah satu cara hidup tertua yang udah ada sejak zaman purba. Pada waktu itu manusia mengupayakan bertahan hidup bersama dengan cara berburu hingga meramu.

Mari kami bahas sejarah dan pertumbuhan type hidup nomaden berikut ini.

Awal Mula Gaya Hidup Nomaden

Seperti yang udah disinggung sebelumnya, type hidup nomaden merupakan type hidup tertua yang udah ada sejah zaman purba.

Bahkan type hidup ini ada sejak generasi pertama manusia terhadap zaman prasejarah hingga sekitar 12.000 th. yang lalu, hal ini dikutip berasal dari Iranomad Tours.

Demi bertahan hidup terhadap waktu itu, mereka biasa membangun di pohon untuk area tinggal sementara.

Ada termasuk yang lainnya tinggal di alam, memanfaatkan gua dan termasuk pepohonan hutan.

Mereka mencari makan untuk bertahan hidup bersama dengan cara berburu, menghimpun buah-buahan, dan biji-bijian yang udah di sediakan oleh alam.

Setelah sistem perburuan dan pengumpulan makanan dan stok buruan dan makanan mereka menipis.

Mereka akan mengupayakan pergi ke area lain yang dirasa masih memiliki sumber daya alam melimpah yang akan mereka memanfaatkan untuk memenuhi keperluan mereka.

Kehidupan nomaden udah ada sejak zaman prasejarah. Kehadirannya udah tercatat di dalam sejarah di beragam lokasi di dunia, termasuk Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Australia. Hingga waktu ini, masyarakat nomaden masih mampu ditemukan di beberapa lokasi di dunia.

Masyarakat nomaden tetap beradaptasi bersama dengan lingkungan sekitarnya, jalankan perpindahan di dalam melindungi keseimbangan ekosistem.

Mereka hidup bersama dengan sumber daya yang ada di sekitar mereka dan beroleh keuntungan berasal dari lingkungan alam yang berbeda-beda.

Jenis Jenis Nomaden

Seperti yang udah kami jelas tentang type hidup nomaden di mana mereka tetap berpindah-pindah menuju area di mana mereka bisa memenuhi semua keperluan hidupnya.

Jika kami kategorikan berdasarkan cara memenuhi keperluan hidup mereka, nomaden bisa kami bedakan atas tiga jenis, yaitu nomaden pemburu dan pengumpul, nomaden pastoral, dan nomaden peripatetic.

1. Gaya hidup nomaden pemburu-pengumpul

Generasi manusia paling awal merupakan nomaden pemburu-pengumpul. Mereka biasa hidup bersama dengan cara berburu dan termasuk menghimpun tanaman-tanaman yang tumbuh liar di alam. Mereka akan berganti kecuali sumber daya alam yang mereka memanfaatkan untuk keperluan hidup dirasa habis.

Karena mereka biasa hidup di alam jadi mereka memiliki siasat berburu dan meramu yang berbagai macam bergantung area meraka, bahkan di dalam group yang tidak sama cara mereka termasuk berbeda. Strategi yang kebanyakan dipakai pada lain berburu hewan, menjebak hewan buruan, memancing, hingga menghimpun serangga dan tanaman liar.

Nomaden pemburu-pengumpul pun mempunyai beragam macam yang dulu ada di dunia pada lain sebagai berikut:

a. Tlingit

Tlingit adalah sekelompok pemburu-pengumpul yang berasal berasal dari Benua Amerika. Tapi mereka dihancurkan oleh suatu penyakit yang dibawa orang berasal dari Eropa. Hingga saat ini ada sekitar 15.000 Tlingit yang masih tinggal di area perbatasan Alaska dan British Columbia.

b. Khoisan

Khoisan ini tinggal di Afrika bagian selatan. Mereka masih tetap mencoba untuk mempertahankan type hidup nomaden ini walau modernisasi udah mengancam type hidup mereka.

c. Nukak-Maku

Mereka ini jauh bersembunyi ke di dalam hutan hujan Amazon di Kolombia. Menurut perkiraan kuantitas keseluruhan mereka saat ini cuma kurang berasal dari 1.000 orang. Para Nukak-Maku ini hidup di dalam group yang terbilang kecil pada 9-30 orang. Mereka termasuk tetap bergerak dan cuma menetap selama beberapa hari saja.

d. Bushmen

Bushmen merupakan masyarakat asli yang tinggal di Afrika bagian selatan dan kebanyakan berasal dari mereka adalah sebagai pemburu-pengumpul. Mereka banyak dikenal sebab hubungan mereka yang mendalam terhadap lingkungan area mereka menetap walau sementara.

2. Gaya hidup nomaden pastoral

Salah satu nomaden bersama dengan populasi terbesar didunia adalah nomaden pastoral.

Kebanyakan berasal dari mereka hidup bersama dengan beternak domba, sapi, kambing, dan unta. Mereka termasuk sering berpindah-pindah menuju suatu area bersama dengan mempunyai hewan ternaknya.

Tempat yang sering dituju adalah padang rumput dan area yang memiliki banyak tanaman yang sesuai untuk mereka dan ternaknya.

Setidaknya ada 6 semisal nomaden pastoral yang sering kami jumpai yaitu sebagai berikut:

a. Nomaden Iran

Di Iran ada beragam suku nomaden termasuk Bakhtiari, Qashqai, Shahsavans, dll. Totalnya ada sekitar 1.000.000 orang yang masuk di dalam masyarakat nomaden di Iran. Hampir di tiap tiap provinsi di Iran ada suku nomaden kecuali Kurdistan.

b. Badui

Diperkirakan ada sekitar 21 juta orang Badui. Meski udah banyak orang Badui yang tidak jadi nomaden lagi, mereka masih mengupayakan mempertahankan budaya dan termasuk bahasa mereka (Arab) di mana Bahasa mereka merupakan salah satu bahasa paling murni dan paling lengkap.

c. Kochi (Kuchi)

Kochi ini berada di Afghanistan. Kebanyakan berasal dari mereka bahkan lebih berasal dari setengah komunitas ini masih meniti type hidup nomaden. Mereka mencari nafkah bersama dengan memelihara kambing, domba dan menjual daging, wol, dan produk susu mereka.

d. Sarakatsani

Sarakatsani adalah group nomaden Yunani. Sudah sejak abad ke-4 Masehi mereka meniti kehidupan nomaden. Uniknya sarakatsani ini tetap bergerak dan bergantung terhadap alam. Pada musim semi, mereka akan ubah bersama dengan keluarga dan kawanannya menuju pegunungan tinggi Rhodopis (sekarang Bulgaria) yang punya tujuan untuk mencari padang rumput.

e. Mongol

Orang Mongol beberapa besar merupakan penggembala nomaden dan hidup di dalam struktur yang mereka sebut Yurt. Kebanyakan berasal dari mereka menggembalakan domba, yak, kambing, unta, dan kuda.

f. Pokot

Di Kenya dan Uganda ada pengembara yang disebut Pokot. Mereka bisa tenar berasal dari peribahasa, teka-teki, dan kaya akan cerita mereka. Ada sekitar 700.000 Pokot yang masih hidup secara nomaden hingga sekarang.

3. Gaya hidup nomaden peripatetik

Ketiga ada nomaden peripatetik yang merupakan salah satu jenis nomaden di mana mereka jalankan perjalanan berasal dari satu area ke area lainnya bersama dengan menawarkan barang dagangan.

Sebagian berasal dari mereka memiliki tradisi yang berasal berasal dari area Asia Selatan.

Peripatetik area Iran, Turki, dan Afghanistan masih memanfaatkan dialek Indo-Arya seperti Koli dan Ghorbati. Salah satu contohnya adalah wisatawan Irlandia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *