Informasi Makanan ini Sudah ada Sejak Era Jawa Kuno

0
Informasi Makanan Sejak Era Jawa Kuno

Informasi Makanan ini Sudah ada Sejak Era Jawa Kuno – Warisan kuliner Indonesia cukup kaya dan beragam. Dari Sabang hingga Merauke memiliki makanan khas yang terkenal dengan kelezatannya. Salah satu wilayah yang memiliki makanan khas adalah Pulau Jawa. Khazanah makanan Jawa era Jawa Kuno dapat dilihat dari beberapa prasasti, catatan perjalanan musafir, dan naskah-naskah kuno mendokumentasikan makanan maupun minuman yang dimakan pada era tersebut. Dibawah ini akan menjelaskan tentang Informasi Makanan Sejak Era Jawa Kuno armyndonews.id

1.Urap

Makanan olahan yang terbuat sayur dan di campur dengan parutan kelapa beserta bumbu lainnya ini setidaknya sudah disebutkan sejak 929 Masehi. Nama urap tersebut dalam Prasasti Linggasuntan yang di keluarkan pada era Kerajaan Medang.

2.Tape Ketan

Makanan yang terbuat dari fermentasi ketan sudah di santap pada era Jawa Kuno. Makanan yang bercita rasa manis dan asam ini di sebutkan di teks Ramayana versi saduran Jawa.

3.Dodol

Makanan bertekstur kenyal dan legit yang terbuat dari gula gula ini ternyata sudah ada sejak abad ke-10. Makanan Dodol sendiri tercantum pada prasasti Sanguran di Malang yang di keluarkan pada 928 Masehi. Di prasasti ini, dodol di sebutkan sebagai dwadwal dan di masukkan ke dalam amik-amikan (camilan).

4.Lalapan

Makanan yang berisi sajian sayur yang tetap di biarkan mentah atau sekadar di rebus sebentar ini turut di sebutkan dalam Prasasti Jeru-jeru yang berangka tahun 930 Masehi dari era Kerajaan Medang.

5.Rawon

Makanan yang berisi potongan daging sapi dan kuah hitam keluak sudah di sebutkan setidaknya sejak abad kesepuluh. Prasasti yang menyebutkan adalah prasasti Taji yang di keluarkan pada tahun 901 Masehi dan di sebutkan sebagai rarawwan. Prasasti ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur dan saat ini di simpan di Museum Nasional Indonesia.

6.Pecel

Makanan yang kerap kali di temukan di daerah Jawa Timur ini, ternyata juga tercantum dalam Ramayana versi saduran Jawa. Berisi aneka sayuran di tambah dengan saus kacang membuat masakan ini makin nikmat.

7. Wajik

Wajik merupakan kudapan yang terbuat dari beras ketan yang di masak dengan gula jawa, dan santan merupakan amik-amikan (cemilan). Nama kudapan ini telah di sebutkan di prasasti Taji yang di keluarkan pada tahun 901 Masehi.

8.Ikan Asin

Keberadaan ikan asin setidaknya di sebutkan di Prasasti Waharu I atau Prasasti Jenggolo yang di terbitkan pada tahun 929 Masehi dan di sebutkan sebagai kujur. Berbagai jenis ikan lain juga di asinkan seperti tenggiri, kembung, selar, hingga bawal.

9.Dendeng

Makanan berupa daging yang di keringkan dan di bumbui sehingga membentuk lembaran-lembaran tipis ini turut di sebutkan dalam Prasasti Taji yang berangka tahun 901 Masehi dari era Kerajaan Medang.

10.Dawet

Dawet merupakan minuman tradisional Jawa yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Kediri, sekitar abad ke-12 Masehi. Dawet tercantum dalam kitab Kresnayana yang berkisah tentang percintaan Krisna dan Rukmini.

11. Kerupuk

Makanan ini di buat dari adonan tepung bercampur lumatan udang atau ikan, yang lalu di kukus, kemudian di bentuk tipis-tiipis melalui pengirisan ataupun pencetakan, lantas di jemur, serta akhirnya di goreng sehingga menjadi renyah. Keberadaan kerupuk telah di sebutkan dalam kitab Sumanasantaka yang merupakan hasil penulisan dari zaman Kediri pada abad XII.

12. Jadah

Penganan dari ketan yang di haluskan dan lalu di bentuk menjadi lempengan-lempengan atau kepalan-kepalan ini telah di sebutkan keberadaannya dalam kitab Nawa Ruci hasil penulisan pada zaman Majapahit. Contoh jadah yang menjadi penganan tersohor adalah jadah tempe ala Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.

13.Serbat

Minuman hangat pedas berbahan dasar jahe yang di campur bersama tambahan bahan-bahan lain seperti kencur, kemiri, dan adas pulowaras ini telah di catat keberadaannya dalam kitab Kidung Harsawijaya yang berasal dari zaman Majapahit. Kidung Harsawijaya sendiri bercerita tentang sejarah masa akhir Singhasari sampai berdirinya Majapahit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *