Gejala Tumor Otak Pada Penderita

0
Gejala Tumor Otak Pada Penderita

Gejala Tumor Otak Pada Penderita – Gejala tumor otak sering kali tidak toto macau dikenali, bahkan tidak disadari kemunculannya. Sebab, ada kemungkinan tumor tumbuh secara lambat dan tidak menimbulkan gejala yang signifikan pada awalnya. Pada kondisi tersebut, gejala biasanya baru dirasakan saat tumor mulai menekan otak dan mengganggu kinerja bagian otak tertentu. Namun, ternyata ada beberapa gejala awal yang sering muncul sebagai tanda dari penyakit ini. Sayangnya, gejala tumor otak seringnya tidak disadari dan baru diketahui setelah kondisi tubuh bertambah parah dan tumor terus bertumbuh. Maka dari itu, penting untuk mengetahui apa saja gejala tumor otak yang sering tidak disadari. Tumor otak adalah penyakit yang terjadi karena ada pertumbuhan jaringan abnormal di otak. Penyakit ini bisa berkembang menjadi tumor otak jinak maupun ganas, tergantung jenisnya. Tumor bisa berasal dari jaringan otak (tumor otak primer) atau dari organ tubuh lain yang kemudian menyebar ke otak (tumor otak sekunder). Kabar buruknya, penyakit ini bisa saja muncul tanpa gejala sehingga sering terlambat ditangani.

Gangguan Memori

Tumor otak bisa menyebabkan pengidapnya mengalami hilang ingatan dan kebingungan. Pertumbuhan tumor pada bagian otak tertentu bisa memengaruhi proses pengambilan keputusan atau penalaran. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pengidapnya kesulitan berkonsentrasi akan tetapi sangat mudah terganggu atau hilang konsentrasi. Tumor otak juga bisa ditandai dengan gangguan memori jangka pendek.

Mudah Lelah

Tumor otak juga bisa menyebabkan pengidapnya hongkong pools mudah merasa lelah, biasanya terjadi pada kondisi yang bersifat kanker atau tumor ganas. Gejala ini bisa menyebabkan pengidapnya merasa sangat sesak, kelelahan, bahkan sering tertidur karena tubuh terasa tidak bertenaga.

Mual dan Muntah

Biasanya, gejala ini muncul pada tahap awal tumor. Hal ini terjadi karena pertumbuhan tumor bisa memicu ketidakseimbangan hormon. Mual dan muntah juga bisa terjadi sebagai efek samping pengobatan kanker.

Tubuh Lemah

Selain mudah lelah, tumor juga bisa menyebabkan tubuh terasa sangat lemah. Hal itu sebenarnya bisa menjadi tanda tubuh sedang melawan tumor. Selain itu, pertumbuhan tumor juga bisa menyebabkan mati rasa atau kesemutan pada kaki dan tangan.

Sakit Kepala

Sakit kepala berkepanjangan harus diwaspadai, apalagi kalau kondisi ini memburuk saat bangun tidur di pagi hari, berolahraga, batuk, atau mengubah posisi tubuh. Sakit kepala disebut sebagai gejala yang menyerang sekitar 50 persen pengidap tumor otak. Hal ini disebut bisa terjadi karena starlight princess slot tumor yang tumbuh di otak bisa menekan saraf dan pembuluh darah sehingga menyebabkan rasa sakit.

Kejang

Selain menyebabkan sakit kepala, tekanan pada sel saraf di otak juga bisa memicu kejang. Pasalnya, hal tersebut bisa mengganggu sinyal listrik dan menyebabkan kejang. Umumnya kejang menjadi gejala awal tumor otak, tapi sebenarnya gangguan ini bisa terjadi kapan saja.

Perubahan Kepribadian

Gangguan pada fungsi otak akibat penyakit ini juga bisa memengaruhi kepribadian dan perilaku pengidapnya. Dalam hal ini, pengidap tumor otak bisa mengalami perubahan suasana hati parah alias mood swing yang bisa berujung pada perubahan kepribadian. Biasanya, kondisi ini muncul saat tumor tumbuh di bagian otak tertentu, seperti otak besar, lobus frontal, atau lobus temporal.

Pemicu Tumor Otak

Tumor otak adalah kondisi tumbuhnya sel-sel di otak yang berkembang biak dengan cara yang tidak normal dan tidak terkendali. Ada lebih dari 120 jenis tumor berbeda yang dapat berkembang di otak. Jenis-jenisnya bergantung dari jaringan mana tumor berasal. Tumor otak memang bisa menyerang siapapun dan dari usia berapapun. Namun, ada faktor tertentu yang bisa memicu seseorang terkena tumor ini.

 Faktor keturunan

Orang yang memiliki kerabat dekat yang mengidap tumor otak memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Sekitar 5 persen tumor jenis ini mungkin terjadi karena faktor genetik keturunan. Pada anggota keluarga yang memiliki salah satu sindrom langka ini bisa jadi berpotensi mengalami tumor otak:

  • Sindrom Gorlin.
  • Neurofibromatosis (NF) tipe 1 dan tipe 2.
  • Sindrom Turner.
  • Tuberous Sclerosis (TSC).
  • Sindrom Li-Fraumeni.
  • Sindrom Von Hippel-Lindau (VHL).

Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk meningioma yaitu salah satu jenis tumor otak. Di Inggris, sekitar 2 dari 100 tumor otak terjadi karena kelebihan berat badan atau obesitas.

Paparan bahan kimia

Saat kamu terpapar pelarut, pestisida, produk minyak, karet, atau vinil klorida dapat meningkatkan risiko berkembangnya tumor. Nah, paparan ini bisa terjadi di rumah ataupun saat bekerja. Akan tetapi, penyebab ini masih harus diteliti lebih lanjut.

Cedera kepala dan kejang

Trauma kepala yang serius telah lama diteliti hubungannya dengan tumor otak. Beberapa penelitian telah menunjukan hubungan antara trauma kepala dan meningioma. Selain itu riwayat kejang juga dikaitkan sebagai penyebab tumor pada otak. Namun, karena tumor ini juga dapat menyebabkan kejang, jadi masih belum diketahui apakah kejang bisa meningkatkan risiko tumor otak atau apakah kejang terjadi karena tumor otak.

Gaya hidup

Gaya hidup yang buruk juga ternyata berperan dalam memicu perkembangan tumor. Nah, gaya hidup yang dapat memicu tumor di antaranya:

  • Stres yang berlebihan.
  • Pola makan yang tidak sehat.
  • Kurang gerak dan kurang olahraga.
  • Kecanduan alkohol.
  • Merokok.

Usia

Baik anak-anak maupun orang dewasa sebenarnya bisa saja terkena tumor ini. Tetapi seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terkena tumor ini akan meningkat. Pada orang lanjut usia yaitu antara usia 85 dan 89 tahun, mereka cenderung memiliki risiko tumor yang lebih besar.

Gender

Secara umum, pria lebih berisiko mengembangkan tumor jenis ini daripada wanita. Namun, beberapa jenis tumor otak tertentu seperti meningioma, lebih sering terjadi pada wanita.

Paparan radiasi

Paparan radiasi juga menjadi faktor yang bisa memicu perkembangan tumor otak. Kondisi ini biasanya terjadi karena seseorang menjalani terapi radiasi untuk mengobati penyakit tertentu. Misalnya pada orang yang sebelumnya mengidap leukimia, mereka akan menerima radiasi otak sebagai bagian dari pengobatannya. Nah, dari sini tumor bisa saja berkembang sekitar 10-15 tahun kemudian setelah mendapatkan radiasi. Kasus tumor akibat radiasi memang masih cukup langka, namun karena peningkatan risiko dan efek samping lainnya. Maka, terapi radiasi hanya diberikan pada seseorang dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemungkinan manfaat dan risikonya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *