Bahaya Infeksi Virus HPV pada Pria dan Wanita

0
Bahaya Infeksi Virus HPV pada Pria dan Wanita

Bahaya Infeksi Virus HPV pada Pria dan Wanita – Virus HPV adalah virus yang bisa menimbulkan penyakit, seperti kutil dan kanker di alat kelamin. Infeksi virus HPV bisa menyerang pria maupun wanita dan umumnya bisa ditularkan ke pasangan. Oleh karena itu, pencegahan infeksi HPV perlu dilakukan baik pada wanita maupun pria.

Human papillomavirus atau virus HPV memiliki banyak tipe. Namun, tipe yang paling sering menyebabkan kutil kelamin adalah tipe 6 dan 11. Sementara itu, virus HPV tipe 16 dan 18 dapat menimbulkan kanker, seperti kanker serviks (leher rahim) dan kanker anus.

Penularan Infeksi Virus HPV

Baik wanita maupun pria bisa terinfeksi virus HPV, terutama yang aktif berhubungan seksual. Penularan virus ini dapat terjadi melalui penetrasi penis ke vagina, seks, oral, maupun seks anal.

Risiko terinfeksi makin meningkat pada orang yang sering bergonta-ganti pasangan seks dan melakukan hubungan seks tanpa kondom. Jika virus HPV menginfeksi tubuh, penderitanya akan lebih berisiko mengalami benjolan muncul di area penis, buah zakar, atau di sekitar anus. Benjolan tersebut bisa pula muncul dalam rongga mulut bila penularannya melalui seks oral.

Selain itu, infeksi virus HPV juga bisa menyebabkan kanker, baik kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker mulut. Diperkirakan ada sekitar 570.000 wanita dan 60.000 pria yang menderita kanker akibat virus HPV di seluruh dunia.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Dengan Mudah

Bahaya Virus HPV

Infeksi virus HPV dapat menyerang pria maupun wanita. Namun, umumnya infeksi virus HPV lebih banyak menimbulkan gejala dan penyakit pada wanita, misalnya kanker serviks. Berikut ini adalah bahaya infeksi virus HPV pada pria dan wanita dan penyakit yang bisa ditimbulkannya.

Bahaya Infeksi Virus HPV pada Wanita

Virus HPV, terutama tipe 16 dan 18, memiliki risiko besar untuk menyebabkan kanker serviks. Biasanya, kanker serviks stadium awal belum menunjukkan gejala apa pun, sehingga banyak penderita kanker serviks yang tidak menyadarinya. Namun, melalui pemeriksaan rutin, penyakit ini bisa terdeteksi lebih dini dan ditangani lebih awal.

Gejala kanker serviks umumnya baru muncul saat kanker sudah menyebar (metastatis) atau memasuki stadium yang lebih lanjut. Tanda-tandanya bisa berupa pendarahan vagina setelah berhubungan intim, nyeri setelah berhubungan seks, keputihan encer dan berbau menyengat, serta nyeri panggul.

Meski jarang terjadi. virus HPV juga bisa menyebabkan kanker vagina, kanker anus, atau kanker tenggorokan.

Bahaya Infeksi Virus pada Pria

Virus HPV juga dapat menyebabkan beberapa jenis kanker pada pria, mulai dari kanker anus hingga kanker penis. Penyakit kanker ini juga sering telat terdeteksi dan tidak mendapatkan penanganan segera bila gejala awalnya tidak jelas dan tidak dirasakan oleh penderitanya.

Gejala yang biasanya muncul pada kanker anus adalah keluarnya darah yang banyak dari anus atau buang air besar dengan kotoran yang bercampur darah. Bisa juga berupa keluarnya benjolan dari anus. Sementara itu, gejala kanker penis umumnya berupa benjolan atau luka di penis yang cepat membesar dan mudah berdarah.

Risiko pria terkena kanker akibat infeksi virus HPV lebih tinggi pada populasi lelaki seks dengan lelaki (LSL) dan pada orang denagn gangguan kekebalan tubuh, misalnya penderita HIV/AIDS.

Cara Mencegah Virus HPV

Vaksin HPV merupakan salah satu cara untuk mencegah infeksi virus HPV sekaligus bahayanya. Di Indonesia, vaksin HPV dapat di berikan pada usia 9-26 tahun. Bukan hanya wanita, pria juga membutuhkan vaksin HPV untuk mencegah infeksi dan bahaya virus HPV.

Jika vaksin HPV di berikan pada usia 9-14 tahun, di perlukan 2 kali penyuntikan vaksin. Namun, jika di berikan pada usia 15 tahun atau lebih, di perlukan 3 kali penyuntikan vaksin HPV.

Agar bisa bekerja dengan efektif untuk mencegah infeksi virus HPV, vaksin HPV perlu di berikan sesuai jadwal dan jumlah pemberiannya pun harus lengkap. Jika ada salah satu penyuntikan yang terlewat atau kurang, konsultasikanlah ke dokter untuk mendapatkan rencana penyuntikan vaksin selanjutnya.

Selain mendapatkan vaksinasi, pencegahan infeksi virus HPV dapat di optimalkan dengan menerapkan hubungan seksual yang aman, yaitu tidak bergonta-ganti pasangan seksual atau menggunakan kondom saat berhubungan seks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *