Masakan Halal Khas Brunei Darussalam yang Menggugah Selera
asakan Halal Khas Brunei Darussalam yang Menggugah Selera – Brunei Darussalam ialah sebuah negara Islam yang mempunyai masakan khas yang tentunya halal dan menggugah selera. Apa saja, sih, masakan halal khas Brunei Dasrussalam hal yang demikian. Berada di jantung Asia Tenggara dan di apit oleh Laut Cina Selatan di sepanjang pantai utara pulau Kalimantan, Brunei Darussalam di apit oleh negara komponen Sarawak dan Sabah di Malaysia. Masakan khas negara ini malah tentunya sesuai dengan lidah melayu atau Asia. Makanan dan liburan itu berjalan berbarengan. Saat pelancong mencicipi makanan lezat yang secara tradisional spesifik untuk kawasan tertentu, mereka menerima pemahaman yang lebih bagus perihal kebiasaan dan adat istiadat kawasan hal yang demikian.
1. Masakan halal khas Brunei Darussalam: Ambuyat
ni yakni hidangan nasional Brunei yang terbuat dari komponen dalam pohon sagu yang mengandung zat tepung yang tembus sinar (hampir identik dengan tepung tapioka) dan di campur dengan air untuk menerima tekstur yang lengket. Penduduk setempat lazimnya menelan makanan unik ini ketimbang mengunyahnya sebab konsistensinya yang seperti pasta. Di beri dengan saus asam dan pedas yang di sebut cincang yang di wujudkan dengan udang, cabai, dan jeruk nipis dan bisa mempunyai ragam lain juga. Ambuyat juga di santap bersama hidangan utama seperti Hati Buyah (paru-paru sapi yang di asinkan) dan Ikan Goreng (ikan goreng). Hidangan ini berasal dari masa Perang Dunia II di kala Brunei berada di bawah pendudukan Jepang. Sebab ada kekurangan makanan, penduduk setempat mencoba membikin kuliner dengan apa malah yang tersedia, dan maka, salah satu walhasil yakni inovasi Ambuyat.
2. Masakan halal khas Brunei Darussalam: Ayam Bambu
Ayam Bambu, juga diketahui sebagai Manuk Pansuh , yakni gagasan dari kelompok sosial Iban di Brunei. Ini menggabungkan campuran rempah-rempah aromatik, jahe, bawang, ramuan lokal unik yang disebut bunga kantan , dan serai yang berbau. Bumbu untuk ayamnya kemudian di bungkus dengan daun pisang (di yakini menciptakan rasa yang kaya di perbandingkan dengan gaya memasak konvensional lainnya). Kemudian di pindahkan ke batang bambu berlubang, yang di letakkan di atas api terbuka dan di masak selama sekitar 20 menit, membikin ayamnya basah dan empuk.
Baca Juga : Wisata Kuliner Tasikmalaya Legendaris Yang Mntapz Selera
3. Masakan halal khas Brunei Darussalam: Penyaram
Penyaram, yang juga di ketahui dengan nama Cucur Jawa, ialah jajanan manis tradisional yang banyak tersedia di semua tanah air. Hidangan berbentuk kubah dengan tekstur kenyal dan pinggiran melengkung renyah menyerupai Topi Meksiko ini di rasakan ketika acara penting, upacara, dan pernikahan. Di ciptakan dengan tepung lazim, tepung beras, gula aren, santan, dan air, makanan khas yang simpel tapi tidak tertahankan ini konon di wujudkan oleh orang Melayu Brunei dan orang Bajaus. Di juluki UFO Kuih sebab formatnya yang khas.
4. Masakan halal khas Brunei Darussalam: Hati Buyah
Paru-paru sapi goreng yang di ketahui sebagai Hati Buyah yakni hidangan eksotis Brunei yang penuh rasa. Bahan pembuatannya cuma sedikit, antara lain paru-paru yang di rebus, di potong kecil-kecil, dan di bumbui dengan bumbu yang mencakup ketumbar, jinten, garam, dan gula. Hidangan pedas ini paling sedap di rasakan dengan Ambuyat atau bisa di konsumsi bersama Soto (semangkuk sup yang di masak dengan lambat) atau dengan mie kuning ( mee kuning ), mie bihun, dan di atasnya dengan telor separuh goreng/rebus.
5. Masakan halal khas Brunei Darussalam: kudapan manis cincin
Salah satu penganan renyah yang menggiurkan di Brunei, Kuih Cincin. Terbuat dari campuran gandum dan tepung beras dan gula merah aren. Yang kemudian di susun mirip dengan struktur wafel melainkan dengan lubang-lubang tersebar di tengahnya. Kuih di terjemahkan secara longgar sebagai kudapan manis, meski cincin berarti cincin. Umumnya, hidangan ini mempunyai dua variasi: gaya Iranun yakni versi Kuih Cincin yang lebih keras. Meski gaya Brunei-Melayu menggabungkan ragam yang lembut (ini juga renyah), yang biasanya lebih manis.